XAUUSD Mempertahankan Momentum Rebound Pasca Terseret Data CPI Kemarin
XAUUSD sejauh ini berhasil mempertahankan kenaikan dari level terendah satu bulan yang disentuh pada perdagangan hari Kamis, di tengah kembali melemahnya imbal hasil obligasi dan dolar AS pada Jumat (12/01/2024). Meskipun data CPI AS menunjukkan kenaikan, namun spekulasi penurunan suku bunga Fed di bulan Maret yang tetap menjadi pembahasan justru masih melemahkan Greenback.
Sementara risiko geopolitik antara Israel dan Hamas di timur tengah serta perang antara Ukraina dan Rusia yang masih berlangsung, melengkapi permasalahan kondisi ekonomi Tiongkok yang membuat pasar masih melirik aset safe haven bullion yang menopang kenaikan XAUUSD.
XAUUSD mendapatkan daya tarik positif untuk hari kedua berturut-turut pada hari Jumat dan melanjutkan pemulihannya dari level terendah satu bulan, di sekitar area 2013 yang disentuh pada hari Kamis. Meski demikian, kenaikan intraday ini masih mendapat hambatan di tengah ketidakpastian mengenai jalur penurunan suku bunga Federal Reserve (Fed). Selain itu, harga yang bergerak naik dalam rentang sempit dan masih dalam kisaran harga yang dalam sepekan ini, memerlukan kehati-hatian bagi para trader untuk kenaikan lebih lanjut.
Data yang dirilis pada hari Kamis menunjukkan indeks Harga Konsumen (CPI) AS meningkat melampaui perkiraan pada bulan Desember. Hal ini, bersama dengan pernyataan hawkish dari para pejabat the Fed, yang memicu spekulasi bahwa suku bunga dapat bertahan lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama.
Indeks Harga Konsumen (CPI) tahunan AS mencatat kenaikan menjadi 3,4% di Desember dari data yang dirilis sebelumnya di angka 3,1% dengan CPI bulanan mencatat kenaikan ringan 0,3% dari yang data dirilis pada sebelumnya, yakni 0,1%. Sementara itu, CPI inti masih bertahan di 0,3% pada bulan Desember.
Namun, pasar masih memperkirakan peluang yang lebih besar untuk penurunan suku bunga di bulan Maret. proyeksi ini dipandang sebagai penghambat bagi imbal hasil obligasi dan dolar AS untuk melanjutkan kenaikannya, yang dimanfaatkan para pelaku pasar kembali melirik bullion yang tidak memberikan imbal hasil.
Sementara itu, eskalasi ketegangan geopolitik di Timur Tengah, bersama dengan kekhawatiran yang terus berlanjut mengenai pemulihan ekonomi Tiongkok yang masih rapuh, juga menjadi faktor lain yang membawa investor kembali ke logam mulia.
Namun, meski latar belakang fundamental membawa XAUUSD mencatat kenaikan, aset safe haven itu masih tertahan dalam rentang perdagangan beberapa hari. Sehingga, pasar sepertinya menjadi lebih berhati-hati untuk masuk posisi secara agresif dan cenderung menunggu isyarat pasar yang kuat yang dapat mendukung keberlanjutan kenaikan XAUUSD menjelang rilis data Producer Price Index AS yang akan dirilis hari ini.
Analisa Teknikal XAUUSD
Melihat dari grafik pada timeframe H1, pergerakan XAUUSD dapat dikatakan cenderung konsolidasi, harga bergerak masih dalam rentang harga dalam sepekan ini. XAUUSD saat ini bergerak cukup dekat, meski masih di bawah Simple Moving Average (SMA) 200 yang menunjukkan bias Bearish, meski harga berada di atas SMA100 dan 50 setelah rebound dari level terendah pekan ini yang diindikasikan dengan terbentuknya pola Bullish Engulfing menjelang penutupan perdagangan sesi Kamis. Sementara indikator Relative Strength Index saat ini mengindikasikan harga mempertahankan kenaikannya.
Peluang BUY XAUUSD dapat dipertimbangkan pada level 2042, jika harga berhasil menembus dan bertahan di atas SMA200 dengan target profit di level 2050/2052. Sementara jika XAUUSD kembali melemah dan turun menembus ke bawah SMA100, membuka peluang SELL pada level 2027 dengan target profit di level 2019/2017.